Sejak menjadi ketua umum Partai Golkar, saya selalu berkeliling ke berbagai daerah untuk menghadiri acara partai. Acara yang saya hadiri biasanya dihadiri banyak orang, diikuti para anggota DPRD serta pengurus partai di masing-masing tingkatan. Bagi saya, acara turun ke daerah bertemu pengurus partai dan kader, merupakan momentum penting. Pertemuan itu, saya manfaatkan untuk mensosialisasikan kebijakan partai ke akar rumput dan kader partai paling bawah. Salah satunya adalah kembali mengingatkan kepada mereka soal Catur Sukses Partai Golkar.
Catur Sukses adalah empat program utama sebagai ikhtiar menuju keberhasilan dan kesuksesan Partai Golkar. Disebut Catur Sukses, karena jika empat hal ini dilakukan secara konsisten dan berhasil, maka akan membawa Partai Golkar meraih kesuksesan dalam ranah politik dan kebangsaan. Apa saja Catur Sukses itu?
Catur Sukses yang pertama adalah konsolidasi. Di sini partai harus terus-menerus melakukan konsolidasi organisasi mulai tingkat pusat hingga daerah. Konsolidasi dilakukan pada hubungan vertikal maupun horisontal. Golkar memiliki 10 organisasi yang bernaung di bawah payung partai. Mereka bisa diandalkan untuk memunculkan kader-kader baru di daerah.
Kedua, adalah kaderisasi. Di masa mendatang, Partai Golkar diarahkan untuk membuat rekruitmen anggota lebih terbuka. Sistem kaderisasi yang ada saat ini harus diperbaiki dan disesuaikan dengan perubahan yang ada di masyarakat. Karenanya, Partai Golkar mematok target dapat meraih 40 juta pemilih pada Pemilu 2014. Sekitar 10 juta di antaranya adalah pemilih pemula yang merupakan kalangan muda.
Kerja keras dan kontribusi nyata untuk target 40 juta pemilih itu diharapkan muncul pada tiap-tiap anggota DPR RI serta anggota DPRD provinsi dan kota/kabupaten dari Partai Golkar. Tiap anggota DPR RI ditargetkan mampu memantapkan 10 ribu kader untuk keanggotaan Partai Golkar di daerah pemilihannya. Sedangkan untuk setiap anggota DPRD provinsi, ditarget mampu menggaet sebanyak 5.000 kader. Dan, untuk tiap anggota DPRD di kota/kabupaten ditargetkan dapat merangkul 2.500 kader. Demikian pula halnya dengan gubernur dan wali kota atau pun bupati yang berasal dari Golkar.
Namun, jangan sampai lupa bahwa target kuantitatif itu juga harus diimbangi dengan target kualitatif. Target kaderisasi juga harus diarahkan pada peningkatan kualitas. Partai harus membuat sistem pendidikan kader. Di dalamnya, partai harus memberikan pengetahuan pada kader tentang tujuan Partai Golkar, Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila dan tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, pemahaman menyeluruh terhadap falsafah bangsa, yakni Bhinneka Tunggal Ika serta kiprah Partai Golkar selama ini, harus menjadi bagian dari sistem pengkaderan.
Catur Sukses ketiga adalah menciptakan kreativitas dan ketajaman ide serta pemikiran baru. Untuk itu, Partai Golkar diharapkan bisa membuat sikap politik yang jelas serta tidak sembunyi terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat. Bahkan, untuk mendukung sukses tersebut, partai tidak perlu ragu untuk merekrut dan menggunakan tenaga-tenaga ahli agar bisa menelurkan pemikiran-pemikiran segar. Walau Golkar hanya memiliki 106 kursi di DPR, tapi mereka harus mempunyai pemikiran-pemikiran yang jelas sehingga bisa bersuara sesuai suara partai.
Terakhir, Catur Sukses keempat adalah sukses Golkar dalam pemilihan umum , baik pemilu kepala daerah, pemilu legislatif, dan pemilu presiden. Partai nantinya diarahkan untuk memenangkan pemilukada sejumlah daerah dengan dukungan dari Dewan Pimpinan Pusat. Untuk hal yang terakhir ini, saya merasa gembira karena Golkar telah memenangkan 260 atau 53 persen pemilihan umum kepala daerah di seluruh Indonesia dalam kurun waktu setahun terakhir. Saya gembira karena semula Golkar menargetkan kemenangan sedikitnya 40 persen. Ternyata, target tersebut berhasil dilampaui, bahkan lebih besar.
Keberhasilan itu merupakan modal besar dan akan membuat Partai Golkar lebih bersemangat merebut kembali kemenangan di Pemilu 2014 nanti. Pemilukada bisa menjadi persiapan dan batu loncatan untuk memenangkan Pemilu 2014.
Nah, jika Catur Sukses mampu dijalankan dengan baik, saya yakin Partai Golkar pantas meraih kesuksesan pada Pemilu 2014. Saya tidak ragu, Partai Golkar akan meraih kejayaannya kembali di masa mendatang.
Catur Sukses ini harus menjadi pegangan kader, baik kader yang ada di pusat maupun daerah dalam menjalankan tugas kepartaian. Namun demikian, ada satu hal lagi yang tak boleh dilupakan, yakni perilaku atau tindak-tanduk para pimpinan maupun politisi dan kader Partai Golkar. Rakyat mengamati dan memerhatikan setiap perilaku atau tindak-tanduk kita. Rakyat akan selalu melihat, dan mengamati, apakah kader Partai Golkar sungguh-sungguh menyuarakan, mengusahakan serta memperjuangkan kepentingan mereka. Kalau kader-kader Partai Golkar tidak melakukan hal itu, percayalah, Partai Golkar tidak akan menang.
Tindak-tanduk para anggota DPR RI dan DPRD kota/kabupaten dari Partai Golkar, tindak-tanduk saya, tindak-tanduk semua pengurus partai, juga akan menjadi ukuran keberhasilan. Kalau kita ribut soal isu-isu populer saja mengenai kenaikan gaji anggota DPR, kenaikan gaji menteri, kenaikan gaji bupati, atau ribut tentang pembangunan gedung baru DPR, dan sebagainya, tapi tidak sibuk bekerja mengurus kepentingan rakyat, maka rakyat tidak akan mau memilih Partai Golkar. Percayalah!
Ingat, motto “Suara Golkar, Suara Rakyat” itu dibuat bukan tanpa maksud. Dari motto itu, seluruh kader Golkar diharapkan rajin menemui rakyat, mendengarkan suara rakyat. Karenanya, posko-posko aspirasi rakyat harus didirikan di DPD II.
Saya juga minta seluruh kader yang ada di Fraksi harus datang ke DPD II untuk mendengarkan langsung aspirasi rakyat. Kita dengarkan apa aspirasinya, kita dengarkan apa keluhannya. Demikian pula kepada kader Partai Golkar yang ada di DPR RI atau di kabinet, agar juga mendengarkan suara rakyat. Karena sekali lagi “Suara Golkar, Suara Rakyat”, dan rakyatlah yang akan menentukan berhasil tidaknya Golkar ke depan.